Menu Sahur Di Jogja

Menu Sahur Di Jogja - Menjalankan ibadah puasa di Jogja? Jangan khawatir untuk mencari menu sahur bagi anda yang tidak sempat masak sendiri. Banyak tempat kuliner di Jogja yang buka dari malam sampai pagi dini hari. Ada tempat kuliner yang memang sudah dari dahulu kala buka sampai pagi, namun ada juga warung - warung dadakan yang khsusus buka untuk menyediakan menu sahur, khususnya bagi anak kost.

Berikut Menu Sahur Di Jogja yang bisa anda temukan.


1. Gudeg

Jogja adalah kota gudeg. Itu pasti, karena gudeg adalah makanan khas. Kamu bisa menjumpai gudeg di segala penjuru kota Jogja mulai dari pagi sampai dini hari. Kebanyakan sih penjual gudeg mulai menjajakan dagangannya dari malam hari. Nah untuk sahur kamu bisa menikmati gudeg. Beberapa gudeg yang bisa kamu nikmati saat sahur antara lain gudeg mercon Kranggan, gudeg bu tekluk depan SMA Gama Gejayan, gudeg mbak Sasha di Mirota Gejayan, gudeg batas kota, gudeg dekat bioskop Permata sampai gudeg pawon. Lokasi penjual gudeg itu cukup mudah ditemukan karena berada di daerah kota. Mudah kok menemukan penjual gudeg dan rata-rata mereka sudah terkenal, jadi kalau bingung tinggal tanya saja hehe.

2. Nasi Kuning Kranggan

Nasi kuning biasanya ditemukan pagi hari untuk sarapan, tapi tidak untuk bu Tuminem hehe. Dia berjualan nasi kuning dengan aneka lauk pauk yang lengkap mulai dari malam sampai dini hari. Tidak susah mencari warung ini karena dia berjualan di sebelah gudeg mercon di Kranggan. Kalau bingung cari warung ini langsung tanya saja dimana nasi kuning Tugu atau nasi kuning Kranggan. Sudah pada kenal tempat ini, karena sering sekali jadi tempat makan untuk anak muda yang habis clubbing atau kegiatan gaul malam hari.

Untuk seporsi nasi kuning dengan isian telur dadar yg diiris tipis, sambal kering kentang, timun, kacang, abon dan ayam suwir hanya Rp.12.000 saja. Mau pakai krecek ala gudeg juga ada, mau pakai gorengan juga bisa, pokoknya lauknya lengkap deh.

3. Nasi Campur Demangan

Bosan makan gudeg dan pengen varian lain untuk sahur? Cobain yang namanya nasi campur Demangan. Warung nasi campur ini buka selepas jam 8 malam, saat toko di deretan Demangan sudah mulai tutup. Warung nasi ini sederhana, tempat makannya pun hanya jejeran kursi plastik. Atau kalau yang mau lesehan, disediakan tikar yang baru bisa digelar ketika showroom motor di sebelah warung ini tutup. Tumpukan lauk seperti ayam goreng, telur ceplok, tempe, tahu goreng atau bakwan jagung tersedia di warung ini.

Keistimewaan nasi campur Demangan ini adalah memuaskan para penggemar makanan pedas tengah malam. Kamu bisa memesan nasi dengan porsi sedang atau separuh bahkan posrsi penuh! Nasi dihidangkan dengan lauk teri pedas, sayur labu, kering tempe, oseng-oseng kacang panjang dan jagung muda, serta lodeh. Rasa pedas nasi campur ini berasal dari oseng teri yang dimasak dengan cabai. Kuahnya yang pedas begitu dominan dari rasa keseluruhan nasi campur ini. Harga seporsinya plus teh hangat dimulai dari Rp.7.500, tergantung lauk apa yang kita makan.

4. Soto Sampah

Ini bukan sampah yang dijadikan soto tapi hanya nama saja. Warung Soto Sampah terletak di jalan setelah belokan di depan SPBU  Kranggan. Warung ini tidak begitu jelas tertulis Soto Sampah karena memang soto sampah hanya semacam sebutan saja oleh orang-orang yang pernah berkunjung. Selain soto sampah, sebutan lainnya yaitu soto demit (setan), soto uwuh, soto sumuk (berkeringat) dan soto becak. Nama asli warung yang digunakan oleh Pak Ngadimin ialah Soto Simak. Banyak yah namanya hehe.

Berawal dari tahun 1978 yakni ketika Bapak dari Pak Ngadimin yang pintar mengolah bumbu mencoba membuat soto yang tergolong murah dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Warung ini dahulu hanya buka ketika dini hari saja kira-kira pukul 3 pagi hingga menjelang siang. Soto ini langsung memiliki banyak penggemar terutama pelajar dan mahasiswa.Permintaan yang semakin banyak membuat warung ini membuka warungnya semalaman sampai pagi hari dan sekarang hampir 24 jam warung ini buka.

Soto sampah tidak jauh berbeda dengan soto lainnya yang berisi nasi, kol, tauge, dan juga bihun. Bedanya soto ini tidak menggunakan daging, namun lemak sapi. Penggunaan lemak sapi dalam soto ini bertujuan agar harga soto tidak semahal soto lainnya. Penyajiannya tidak menggunakan mangkok seperti soto pada umumnya tetapi menggunakan piring. Tidak perlu khawatir dengan masalah harga jika ingin menikmati soto sampah. Harga soto per mangkuk tergolong sangat murah yakni 4500 rupiah. Gorengan yang juga dijual sebagai pelengkap di warung hanya 500 rupiah. Minuman yang disediakan juga beragam mulai dari teh, jeruk, jahe, kopi, nescafe, dan sebagainya.

5. Nasi Brongkos

Brongkos adalah masakan khas Yogyakarta yang paling jarang merantau keluar daerahnya. Sepintas mirip rawon, namun lebih tebal kuahnya karena dimasak dengan santan, dan bumbu-bumbunya pun lebih lengkap. Kehadiran kacang tolo dan tahu di dalam sajian ini pun membuatnya makin berbeda dari rawon.

Di Yogyakarta dan sekitarnya dapat dijumpai beberapa penjual brongkos unggulan yang masing-masing mempunyai ciri khasnya. Salah satu yang legendaris adalah Brongkos Bu Padmo di bawah Jembatan Krasak, sekitar 30 menit di Utara kota – di lintasan Yogyakarta-Muntilan.

Di dalam Kota Yogyakarta, di kawasan Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta, ada Warung Pecel Handayani yang juga punya brongkos berkelas juara. Keistimewaan brongkos di sini adalah memakai taburan emping mlinjo. Ada juga Brongkos Koyor Kotik (dari Koh Tik) di Jalan Gandekan, dekat Malioboro.

Kadang-kadang ada juga yang memasukkan telur rebus ke dalam masakan brongkos. Telur menjadi semakin padat karena direbus lama – mirip telur pindang – dan menyerap bumbunya yang gurih, sehingga menjadikan sajian ini lebih istimewa.

Jadi jangan bingung untuk mencari santapan sahur di Yogyakarta.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menu Sahur Di Jogja"

Post a Comment