Wisata Kuliner Semarang Yang Khas

Wisata Kuliner Semarang Yang Khas - Berkunjung ke Kota Semarang yang merupakan ibu kota Propinsi Jawa Tengah belum lengkap rasanya jika belum menikmati wisata kuliner semarang yang khas. Banyak tempat kuliner di semarang yang menyediakan makanan khas kota Semarang. Kuliner semarang enak bisa anda temui di berbagai tempat di Semarang. Wisata kuliner Semarang malam hari juga tidak kalah menarik untuk ditelusuri. Kuliner Semarang murah tapi tidak murahan, artinya meski murah namun rasanya tetap terjaga kelezatanya. Berikut beberapa kuliner di Semarang yang bisa anda nikmati di semarang kota atlas ini.

Wisata Kuliner Semarang Yang Khas

Bandeng presto

Salah satu oleh-oleh terkenal dari Semarang ini banyak dijajakan di deretan toko sepanjang Jalan Pandanaran. Salah satu yang terkenal ialan Bandeng Juwana.

Bandeng presto ialah bandeng yang dimasak dalam panci bertekanan tinggi (presto). Dikemas dalam kemasan kedap udara, bandeng presto bisa awet bermingu-minggu jika disimpan dalam kulkas. Biasanya, bandeng presto digoreng begitu saja atau dibalut telur. Tersedia sambal khusus sebagai pelengkap. Enak dibuat cocolan bandeng untuk disantap dengan nasi putih yang pulen panas.

Saat ini bandeng presto dijual makin bervariasi. Ada bandeng presto kremes, otak-otak bandeng hingga bandeng yang ‘diselimuti’ telur. Untuk pilihan oleh-oleh, bandeng presto original adalah pilihan terbaik.

Wingko Babad

Toko-toko di sepanjang Jalan Pandanaran yang menjual Bandeng Presto juga menawarkan wingko babad. Penganan khas Semarang ini dikemas dalam besek atau kardus kotak, biasanya muat 20 bungkus. Wingko sendiri merupakan jajanan yang terbuat dari ulenan beras ketan dan kelapa yang dibakar. Rasanya gurih dan awet 2-5 hari walau dibuat tanpa bahan pengawet. Kini tersedia beragam varian rasa, mulai dari kelapa muda, nangka, coklat hingga durian.  Anda akan menemukan banyak wingko babat bermerek Dryana ataupun NN. Meniko. Selain di jalan Pandanaran, sentra penjualan wingko babat ada di Jalan Cenderawasih dengan merek  ’Cap Kereta Api’, D Muljono.

D. Muljono merupakan pionir usaha wingko di Semarang. Dia berasal dari desa Babad, Jawa Timur.  Dari situlah nama Wingko Babad berasal. Bersama istrinya, D. Muljono merintis bisnis ini sejak tahun 1946. Tak heran jika wingko cap kereta api sangat terkenal. Jika tak hati-hati, Anda bisa salah beli versi palsu-nya. Satu bungkus wingko yang habis sekali makan, dijual dengan harga Rp2000.

Kue Lekker Paimo

Jauh sebelum ragam crepes melanda mal ibu kota, Semarang sudah punya kue lekker. Yang terkenal ialah kue lekker Paimo. Sudah beroperasi sejak 1978 di lapak kaki lima depan SMA Kolose Loyola, Jalan Karanganyar Semarang. Tidak terlalu jauh dari Rumah Sakit Telogorejo, Semarang.

Yang istimewa dari kue lekker Paimo ialah sambal pedas dan isian yang yahud! Kalau biasanya kue lekker tersaji tipis dengan isian gula pasir, meises ataupun potongan pisang, maka kue lekker Paimo tersaji dalam dua ketebalan.

Yang tipis kering disebut tipker. Ada pilihan karamel dan coklat. Sedangkan yang tebal memiliki varian isi antara lain telur sosis keju, keju abon, jagung manis, hingga telur sosis tuna keju.  Jika tak suka pedas, lebih baik wanti-wanti sejak awal. Nikmati selagi panas dan rasakan juga sedapnya irisan daun bawang yang ditabur dalam isian kue lekker tebal ini.

Kue Lekker Paimo buka dari pagi hingga sore hari. Tidak jauh dari Lekker Paimo terdapat Asem Asem Koh Liem yang juga banjir peminat.

Tahu Pong

Tahu Pong enak dicamil, berwujud tahu goreng garing  dan gurih, yang dalamnya kosong (kopong). Karena itu dinamai tahu pong. Di Semarang, penjual tahu pong terkenal ada di Jalan Gajah Mada, berseberangan dengan Gereja Bethel. Tempat ini mudah dicapai dari Simpang Lima, berjarak  dua kali perempatan lampu merah.

Tahu Pong enak dimakan saat panas, dicocol petis udang yang encer, berteman acar dan ulegan kasar cabai hijau. Biasanya tahu pong disajikan dengan gimbal udang dan telur bulat yang digoreng. Kemudian dimakan  dengan cocolan petis tersebut. Harga satu porsi berisi 6 tahu pong ialah Rp6000 saja. Tapi jika ingin versi lengkap tahu pong, gimbal udang dan telor, siapkan Rp12 ribu untuk seporsinya.

Pisang Plenet

Mumpung masih di seputaran Gajah Mada, sempatkan mencoba pisang plenet. Dalam bahasa Jawa, plenet berarti penyet. Diplenet berarti dipenyet atau ditekan. Pisang dibakar diatas bara api hingga layu dan berwarna kecoklatan, lalu diplenet menggunakan papan kecil seperti talenan. Kemudian pisang dioles margarin. Ada tiga pilihan rasa, yaitu meises, selai nanas dan gula putih. Selanjutnya,  satu pisang plenet lainnya ditangkupkan,  seperti sandwich.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Wisata Kuliner Semarang Yang Khas"

Post a Comment